Selasa, 27 September 2011

Papan Tulis Digital

Anda pasti kenal 'kan dengan yang namanya papan tulis? Dahulu, papan tulis dikenal dengan kapurnya yang sangat berdebu. Itu juga yang saya alami waktu ngajar sekolah di SMK di Banjarnegara, teksturnya yang kasar, tulisannya compang compeng tidak jelas, juga gesekannya saat menulis itu membuat ngilu, dampaknya, ya, habis ngajar harus rajin-rajin cuci tangan dan cuci muka biar ngak loyo.

Namun, baru-baru saja teknologi teranyar hadir dari sebuah perusahaan raksasa Samsung yakni Papan Tulis Digital, sebuah papan tulis berkemampuan tinggi dengan Touch Screen (layar sentuh). Dengan besar LCD kira-kira 65 inci, kita bisa melakukan apa saja dengan papan tulis digital ini seperti melakukan presentasi program disekolah, memutar video, slide, webcam, dan feature menarik lainnya layaknya sebuah komputer raksasa.
Papan Tulis Digital
Di Amerika serikat (United States) beberapa instansi pendidikan sudah mulai mempergunakannya. Menurut informasi yang saya ketahui, sudah lebih dari 10.000 kelas di Amerika serikat sudah mempergunakannya dan sampai saat ini sudah tersebar di lebih 75 negara di belahan dunia.
Saya yakin fasilitas penunjang disekolah yang berkecukupan dapat menjadi penunjang sebuah kita sebagai pelajar untuk meraih prestasi, salah satunya dengan papan tulis digital ini. Selain itu, beberapa alasan yang dapat saya kemukakan antara lain: Kapur tulis bisa membuat polusi udara, juga limbah spidol yang dapat menambah efek Global Warming berkepanjangan di bumi ini.
Sekarang adalah zamannya teknologi yang terus bergerak maju. Gadget, Lifestyle, Techno kini menjadi hal yang lumrah dimasyarakat. Ayo, terus gali pemanfaatan teknologi di sekolah tuk menjadikan teknologi sebagai sarana prasarana menguntungan untuk menunjang wawasan dan prestasi kita sebagai pelajar muda indonesia.
Lalu, Bagaimana dengan instansi pendidikan di indonesia? Apakah sekolah-sekolah disini juga akan seperti sekolah di US sana? Semoga saja Smkn 2 Purwokerto bisa mengikuti jejak negeri luar sana, mungkin bentar lagi.

Sumber lain: wikipedia.org

Tidak ada komentar: