Selasa, 01 September 2015

Shutter Speed dalam Fotografi

Pengertian Dan Fungsi Shutter Speed Atau Kecepatan Rana

Shutter speed atau kecepatan rana adalah alat yang hebat untuk menyempurnakan eksposur, mengendalikan foto kabur, dan menciptakan efek menarik. Dalam fotografi, kita harus menghindari kebuntuan di sisi teknis dari hobi kita ini, dan fokus pada pengembangan bakat kreatif kita. Namun, ada unsur-unsur teknis tertentu yang penting untuk mendapatkan foto yang baik, shutter speed atau kecepatan rana adalah salah satunya.
Kecepatan rana adalah 1 dari 3 unsur yang menentukan eksposur foto. Kecepatan rana juga mengontrol seberapa tajam foto kita, dan memungkinkan kita memperkenalkan banyak efek kreatif menarik ke dalam foto. Mari kita bahas apa itu kecepatan rana, mengapa hal itu penting, dan bagaimana kita dapat menggunakannya.

Apa Shutter Speed ?

Di dalam kamera kita, tepat di depan sensor, adalah flap kecil yang disebut rana. Ketika kita mengambil foto, flap membuka dan menutup untuk membiarkan cahaya mencapai sensor untu menciptakan foto kita. Kecepatan rana menggambarkan seberapa cepat atau lambat rana membuka dan menutup lagi.

Kecepatan rana rana cepat berarti bahwa ini hanya terbuka untuk waktu singkat, kecepatan rana lambat berarti rana terbuka lebih lama. 

Bagaimana Kecepatan Shutter Diukur ?

Kecepatan rana diukur dalam detik, atau sepersekian detik. Sebagai contoh, kecepatan rana 1/100 berarti 1/100th detik, atau 0,01 detik. Hal ini juga dikenal sebagai “exposure time”, karena berpengaruh pada jumlah waktu sensor terkena cahaya.

Kebanyakan kamera menawarkan berbagai kecepatan rana, mulai dari hanya sekian detik dan akan sampai beberapa detik. Kamera digital di era sekarang juga memiliki mode “Bulb” di mana kita dapat menentukan shutter terbuka selama yang kita inginkan, mau sehari penuh juga bisa .

Memilih Kecepatan Shutter Terbaik

Dalam modus otomatis, kamera Anda akan mencoba menerka kecepatan rana terbaik untuk menangkap adegan Anda. Sayangnya, itu tidak selalu bisa melakukannya dengan benar, dan foto Anda dapat berakhir tidak bagus atau malah kabur.

Sebuah pilihan yang lebih baik untuk beralih ke mode manual dan mengambil kendali kecepatan shutter sendiri. Ketika melakukannya, Anda perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

Kamera Goyang

Kamera goyang terjadi ketika tangan memegang kamera Anda. Tidak peduli seberapa stabil kekuatan Anda, karena kita tidak pernah bisa berdiri diam, dan ini menyebakan munculnya gerakan kecil di foto sebagai blurriness atau kurangnya ketajaman.
Terjadi goyangan kamera ketika memotret, dan menyebabkan obyek kabur. Image by Ayres Dean.

Anda dapat menghindari guncangan kamera dengan menggunakan kecepatan rana yang lebih cepat. Ini lebih terlihat ketika menggunakan lensa dengan focal length yang panjang, sehingga semakin berat lensa, semakin Anda harus meningkatkan kecepatan rana Anda untuk menghindari guncangan kamera.

Sebagai aturan praktis, Anda harus menggunakan kecepatan rana minimum panjang 1/focal. Jadi untuk lensa 200mm, gunakan shutter speed minimal 1/200. Saat menghitung ini, gunakan panjang efektif fokus lensa Anda, yang ditemukan dengan mengalikan panjang fokus dengan kamera Anda crop factor.
Motion Blur

Keburaman gerakan yang terjadi ketika kita memotret subjek yang bergerak, katakanlah seorang pelari. Jika Anda menggunakan kecepatan rana lambat, pelari akan bergerak melintasi frame sementara shutter terbuka, menyebabkan pelari terlihat kabur di gambar akhir.

Kita dapat menghindari blur dengan menggunakan kecepatan rana yang lebih cepat. Melakukan hal itu berarti subjek akan bergerak sementara rana terbuka, mengurangi efek kabur. Dengan kecepatan rana cukup cepat, hal ini akan membekukan gerakan pelari.

Tapi sebelum kita mengatur kecepatan rana setinggi yang kita inginkan, kita juga harus mempertimbangkan apakah kita benar-benar ingin menghilangkan motion blur. Karena perlu diketahui, efek motion blur adalah cara terbaik untuk menyampaikan kecepatan atau gerakan dalam sebuah adegan. Kita juga dapat menggeser kamera kita untuk menjaga subjek tajam dan mengaburkan latar belakang menggunakan teknik panning.

Pencahayaan

Kita juga perlu memastikan bahwa subjek yang difoto terkena cahaya. Sebuah kecepatan rana lambat memungkinkan lebih banyak cahaya, sementara kecepatan rana yang lebih cepat memungkinkan cahaya yang masuk lebih sedikit. Kita harus memilih kecepatan rana yang memungkinkan hanya dalam jumlah cahaya yang tepat, untuk memberikan foto yang tidak terlalu terang (overexposed) atau gelap (underexposed), dan yang memiliki tingkat detail yang baik di daerah yang paling penting.

Ingat, pada teori segita exposore bahwa eksposur tidak hanya tentang kecepatan rana, namun juga tergantung pada aperture dan ISO. Sebuah teknik yang baik adalah untuk memilih kecepatan rana yang memberikan jumlah yang diinginkan, dan kemudian menyesuaikan aperture dan ISO untuk memberikan eksposur secara keseluruhan.

Efek Kreatif

Dengan menggunakan kecepatan rana yang sangat lambat atau sangat cepat, kita dapat memperoleh beberapa efek kreatif menarik ke dalam foto kita. Dengan menggunakan kecepatan rana lambat kita bisa membuat efek kabut pada ombak lautan yang dramastis. Atau, dengan menggunakan kecepatan rana yang sangat cepat, kita bisa menangkap beberapa gerakan beku yang menakjubkan. Seperti burung terbang, aksi olahragawan, atau percikan air.

Jangan takut untuk mencoba pengaturan shutter speed. Yang biasanya kita hindari, sekali-kali boleh untuk dicoba siapa tahu mendapatkan perspektif baru dengan efek foto yang lebih menarik. Cara terbaik untuk belajar fotografi tentang kecepatan rana adalah atur kamera Anda menggunakan mode manual atau mode shutter priority. 

sumber: Wikipedia.com

Tidak ada komentar: